Cephas yang disebutkan tadi adalah seorang fotografer profesional sekaligus pemilik studio foto di Loji Kecil Wetan yang sekarang disebut Jalan Mayor Suryotomo. Ia bernama lengkap Kassian Cephas dan tercatat hidup pada kurun 1844-1912. Cephas belajar seluk-beluk fotografi pada sekitar 1860-an dengan berguru kepada Isidore van Kinsbergen, seorang fotografer asal Belgia yang bekerja di Jawa Tengah. Sejak saat itu sampai tiga puluhan tahun selanjutnya, Cephas lantas aktif sebagai juru foto profesional hingga akhirnya memutuskan pensiun pada 1904.
Pada zamannya, Cephas rupanya adalah seorang fotografer kondang di Jogja dan seputarannya. Dari aktivitas fotografinya, Cephas berlaku sebagai seorang wirausahawan kecil yang menjual karya-karya fotonya sebagai ilustrasi buku, suvenir, serta kartu pos. Cephas tercatat sering memotret memotret pemandangan kota, gadis cantik, keluarga sultan, tari-tarian, serta upacara-upacara istimewa di kraton maupun di dalam masyarakat Jawa selebihnya. Pada 1892, pria berdarah campuran Eropa-Jawa serta menganut keyakinan Kristen Protestan itu bahkan sampai diangkat sebagai fotografer resmi Kraton Yogyakarta Ia tercatat pula sebagai juru foto yang menghasilkan serial dokumentasi relief-relief Candi Borobudur serta Percandian Prambanan. Khususnya tentang Borobudur, Cephas yang pasti adalah orang yang memotret secara lengkap 160 panel relief Karmavibhangga pada 1895-1896. (Yosef Kelik, Staf Riset Museum Ullen Sentalu) Referensi: Olivier Johannes Raap, Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe, (Yogyakarta: Galang Pustaka, 2013) hal. 178 Hariani Santiko,Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur: Identifikasi Adegan dan Ajaran Hukum Karma’dalam Adegan dan Ajaran Hukum Karma pada Relief Karmawibhangga, (Magelang: Balai Konservasi Borobudur, 2012) hal. 1
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
March 2024
Categories |