Suntingan Abendanon
Habis Gelap Terbitlah Terang mewakili rumpun buku kumpulan surat Kartini berdasar hasil suntingan kurang dari sepuluh tahun setelah kematian Kartini pada 1904. Pembuka perdana dari rumpun ini adalah edisi berbahasa Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht, terbit 1911. JH Abendanon merupakan Mantan Direktur Pendidikan Pribumi di Hindia Belanda. Ia menjadi Pengumpul dan penyeleksi surat-surat Kartini dan menjadi penyunting bukunya. Isi surat-surat Kartini tersebut tidak lagi bersifat verbatim karena telah disunting sejumlah bagiannya oleh Abendanon. Jadi surat-surat Kartini dalam buku Door Duisternis tot Licht lebih tepat disebut sebagai kutipan surat. Terjemahan Bahasa Inggris Pada 1920, versi bahasa Inggris dari Door Duisternis tot Licht terbit di Amerika Serikat dengan judul Letters of a Javanese Princess, merupakan jemahan dari Agnes Louis Syammers. Terjemahan bahasa Inggris dari surat-surat Kartini lebih dulu beredar di majalah Atlantic Monthly sebelum 1920. Sayangnya, menurut Joost Cote dalam bab pendahuluan Kartini: Surat-surat Lengkap dan Berbagai Catatan 1898-1904, buku Letters of a Javanese Princess memuat lebih sedikit surat-surat jauh dari Door Duisternis tot Licht karena memang tidak menyertakan sampai 29 surat. Terjemahan Bahasa Melayu dan Indonesia Pada 1922, Penerbit Balai Pustaka di Hindia Belanda menerbitkan terjemahan bahasa Melayu dari Door Duisternis tot Licht dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran. Alih bahasanya oleh pihak bernama pena Empat Saudara. Pada 1938, Penerbit Balai Pustaka kembali menerbitkannya dengan judul tetap sama: Habis Gelap Terbitlah Terang. Habis Gelap Terbitlah Terang disajikan Armijn Pane dalam format yang berbeda dari Door Duisternis tot Licht asli maupun terjemahan kumpulan surat-surat Kartini yang sudah beredar. Suntingan Armijn Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan buku roman kehidupan perempuan. Ia memilah surat-surat Kartini dalam lima bab pembahasan. Menurut Joost Cote, Armijn memilih menyisihkan 21 surat dari 95 kutipan asli surat yang ada dalam Door Duisternis tot Licht. Versi Suntingan dan Cote Sejak medio 1980-an, ada dua lagi rumpun buku kumpulan surat Kartini. Pertama adalah suntingan FGP Jaquet yang terbit perdana pada 1987. Kedua adalah suntingan Joost Cote yang terbit pada 2014. Versi suntingan Jaquet perdana terbit dalam bahasa Belanda berjudul Kartini: Brieven. Isinya lebih kaya dari Door Duisternis tot Licht. Ini karena Jaquet memasukkan versi lengkap dari 48 surat untuk pasangan suami istri Abendanon yang sebelumnya telah dimuat dalam Door Duisternis tot Licht. Jaquet juga masih menambahkan 46 surat baru. Versi suntingan Jaquet ini kemudian terbit dalam terjemahan bahasa Indonesia pada 1989 berjudul Kartini: Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya. Penerjemahnya adalah Guru Besar Sastra Universitas Gajah Mada, Sulastin Sutrisno. Ia telah menerjemahkan versi utuh Door Duisternis tot Licht ke dalam bahasa Indonesia menjadi Surat-surat Kartini: Renungan tentang dan untuk Bangsanya pada 1979. Pada 1992, Joost Cote menerbitkan versi bahasa Inggris Kartini: Brieven, dengan judul Letters from Kartini: An Indonesian Feminist, 1900-1904 Cote kemudian menyempurnakan Letters of Kartini dan terbit dengan judul Kartini the Complete Writing 1898-1904 pada 2014. Inilah yang disebut rumpun ketiga dari buku kumpulan surat-surat Kartini, yaitu tulisan yang berasal dari Kartini: Brieven kemudian dipadukan dengan beberapa materi dari edisi keempat Door Duisternis tot Licht. Cote juga berusaha memulihkan penghapusan atas beberapa bagian surat Kartini yang terjadi sebagai proses penerbitan Door Duisternis tot Licht pada 1911. Buku Kartini the Complete Writing 1898-1904 ini terbit dengan terjemahan bahasa Indonesia pada 2022 berjudul Kartini: Surat-surat Lengkap dan Berbagai Catatan 1898-1904. (Yosef Kelik, Periset di Museum Ullen Sentalu)
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
December 2024
Categories |