Satu di antara orang Bumiputra yang antusiastik terhadap perkembangan teknologi radio adalah BRM Suryo Suparto. Bangsawan tinggi Jawa ini lahir pada 1885 sebagai salah satu putra Pangeran Adipati Mangkunegara V, penguasa Kadipaten Mangkunegaran pada 1881-1896. Setelah terjeda 20 tahun pemerintahan sang paman. Pangeran Adipati Mangkunegara VI, Suparto akhirnya menjabat sebagai Pangeran Adipati Mangkunegara VII sejak 1916.
Antusiasme Pangeran Adipati Mangkunegara VII kepada radio terutama dimulai sejak tahun 1927. Pada tahun kesebelas dari masa pemerintahannya itu, ia menerima hadiah berupa pesawat radio merek Philips seri 703 A dari Pemerintah Kolonial Belanda. Hadiah tersebut berkenaan dengan rencana Belanda melakukan siaran radio lintas benua via gelombang pendek. Itu dimaksudkan guna meningkatkan penyebaran informasi antara Belanda dengan negara-negara koloninya. Radio hadiah pihak Belanda diuji coba di Pura Mangkunegaran pada 11 Maret 1927. Mangkunegara VII memercayakan urusan tuning menangkap gelombang siaran radio kepada Ir Sarsito. Dalam kumpulan orang yang menyaksikan ujicoba pengoperasian radio tersebut turut hadir Mangkunegara VII bersama permaisurinya, Gusti Ratu Timur. Pada 31 Maret 1927, Mangkunegara VII dan permaisurinya, juga banyak orang dari kalangan Mangkunegaran kembali berkumpul di sekitar radio yang telah diujicoba Ir Sarsito. Mereka menyimak siaran langsung pidato Ratu Wilhelmina dari Eindhoven, Belanda. Ini dapatlah disebut sebagai momen siaran radio pertama berikut audiens siaran radio pertama di Indonesia. (RESTU A RAHAYUNINGSIH & YOSEF KELIK/DIVISI RISET MUSEUM ULLEN SENTALU) Referensi: Hermanu. 2013. Layang Swara. Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta Hermono, Ully. 2014. Gusti Nurul, Streven Naar Geluk Mengejar Kebahagiaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Tandjung, Krisnina M.A. 2007. 250 tahun Pura Mangkunegaran. Jakarta: Yayasan Warna-warni Indonesia.
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
May 2024
Categories |